Pencanangan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) SMPN 3 Mamuju

       Sebanyak 20 orang personil SMPN 3 Mamuju yang terdiri dari 10 orang tenaga pendidik dan 10 orang peserta didik mengikuti sosialisasi sekaligus pencanangan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) yang diadakan oleh Dinas  Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Mamuju dimana SMPN 3 Mamuju merupakan sekolah ke-4 yang ditunjuk menjadi SSK. Kegiatan yang digelar pada hari Senin, 23 Agustus 2023 di SMPN 3 Mamuju ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dr. Hj. Hajrah As`ad, M. Kes., Kepala SMPN 3 Mamuju, serta ketua Forum Genre Sulawesi Barat. 

     Dalam sambutannya, dr. Hj. Hajrah As`ad., M. Kes. memaparkan tujuan program Sekolah Siaga Kependudukan ini untuk mengedukasi peserta didik agar peduli terhadap persoalan-persoalan seputar kependudukan khususnya di kabupaten Mamuju,dan di Indonesia secara umum. Salah satu hal yang perlu diwaspadai menurut dr. Hj. Hajrah adalah ledakan penduduk dan dampaknya, misalnya masalah sampah dan lingkungan hidup. Selanjutnya, respon positif terhadap kegiatan ini disampaikan oleh H. Muhtar, S. Ag., M.Pd selaku kepala Sekolah.  Mewakili seluruh warga sekolah, Kepala Sekolah menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas penunjukan SMPN 3 Mamuju sebagai Sekolah Siaga Kependudukan. Harapannya program SSK ini kedepan bisa mengedukasi dan melihat lebih lanjut masalah kependudukan yang dihadapi sekolah. Menurut H. Muhtar, S. Ag., M. Pd, masalah kependudukan yang paling sering dihadapi sekolah antara lain pernikahan dini, putus sekolah, dan stunting. 

Kegiatan sosialisasi ini diisi dengan menyampaian materi terkait Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) oleh narasumber dari Dinas Kependudukan dan dari ketua Forum Genre Sulawesi Barat. Menurut Hj. Maya Safitri selaku narasumber yang membawakan materi SSK, SSK merupakan sekolah yang mengintegrasikan materi pendidikan kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga yang dikenal dengan istilah "BANGGA KENCANA" ke dalam beberapa mata pelajaran sebagai upaya pembentukan generasi berencana. Acara makin seru ketika ketua Forum Genre Sulawesi Barat yang lebih dikenal dengan nama sapaan Kak Elong menyampaikan materi sosialisasi. Mengawali materinya, Kak Elong memperkenalkan salam genre yaitu say no to Pernikahan anak, sex bebas, dan Napza. Materi yang disampaikan dalam bentuk game ini, diikuti dengan antusias oleh peserta didik.  Kak Elong menyampaikan bahwa permasalahan anak sekarang lebih kompleks dan terkait mental health. Mengakhiri materinya, Kak Elong mengajak remaja untuk berpartisipasi membantu pemerintah dalam mengatasi ledakan penduduk seperti menghindari pernikahan usia anak, pencegahan stunting, dan sex bebas.